Beri Arah Kebijakan Olahraga Biliar Konkret
Buka Munas, Menpora Dito Harap PB POBSI Beri Arah Kebijakan Olahraga Biliar yang Konkret
Beri Arah Kebijakan Olahraga Biliar Konkret. Pada bulan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, membuka Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI). Dalam acara tersebut, Menpora berharap agar Pengurus Besar POBSI dapat memberikan arah kebijakan yang konkret untuk pengembangan olahraga biliar di Indonesia.
Olahraga biliar, atau lebih dikenal dengan sebutan snooker atau billiard, telah menjadi salah satu olahraga yang populer di Indonesia. Banyak masyarakat yang tertarik untuk memainkan permainan ini, baik secara profesional maupun sebagai hobi. Namun, meskipun popularitasnya tinggi, olahraga biliar masih belum mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah dan lembaga olahraga.
Menpora Zainudin Amali menyadari pentingnya pengembangan olahraga biliar di Indonesia. Dalam pidatonya saat membuka Munas POBSI, Menpora menekankan perlunya adanya arah kebijakan yang konkret dari PB POBSI. Menpora berharap agar PB POBSI dapat menyusun rencana strategis yang jelas untuk mengembangkan olahraga biliar di tanah air.
Salah satu hal yang menjadi perhatian utama Menpora adalah peningkatan jumlah atlet biliar yang berkualitas. Menpora berharap PB POBSI dapat mengidentifikasi bakat-bakat muda yang memiliki potensi untuk menjadi atlet biliar yang handal. Selain itu, Menpora juga berharap PB POBSI dapat memberikan pelatihan dan pembinaan yang baik kepada para atlet agar mereka dapat mencapai prestasi yang gemilang di tingkat nasional maupun internasional.
Beri Arah Kebijakan Olahraga Biliar Konkret
Selain peningkatan jumlah atlet, Menpora juga berharap PB POBSI dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga biliar di Indonesia. Menpora menyadari bahwa fasilitas yang memadai sangat penting dalam mengembangkan olahraga ini. Oleh karena itu, Menpora mengharapkan PB POBSI dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak swasta untuk membangun dan memperbaiki fasilitas olahraga biliar yang ada.
Di samping itu, Menpora juga berharap PB POBSI dapat melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk mengenalkan olahraga biliar kepada generasi muda. Dengan melibatkan sekolah-sekolah dan universitas dalam pengembangan olahraga biliar, diharapkan akan tercipta bibit-bibit atlet biliar yang berkualitas di masa depan.
Menpora Zainudin Amali juga menyoroti pentingnya promosi dan pemasaran olahraga biliar di Indonesia. Menpora berharap PB POBSI dapat bekerja sama dengan media dan sponsor untuk meningkatkan popularitas olahraga ini. Dengan adanya promosi yang baik, diharapkan olahraga biliar dapat semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan menarik minat lebih banyak orang untuk terlibat dalam olahraga ini.
Sebagai penutup, Menpora berharap Munas POBSI dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang konkret dan berdampak positif dalam pengembangan olahraga biliar di Indonesia. Menpora juga berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada PB POBSI dalam upaya mereka untuk mengembangkan olahraga biliar menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Beri Arah Kebijakan Olahraga Biliar Konkret
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga olahraga, diharapkan olahraga biliar dapat berkembang pesat di Indonesia. Semoga PB POBSI dapat menjadikan arahan kebijakan yang konkret untuk memajukan olahraga biliar dan menghasilkan atlet-atlet biliar yang hebat di masa depan.
Bogor: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI) di Lido Lake Resort, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/12).
Menpora Dito berharap melalui forum ini, PB POBSI bisa memberi arah kebijakan olahraga biliar yang konkret. Misalnya pengembangan wasit dan pelatih. Serta pembinaan atlet hingga meningkatkan prestasi olahraga biliar di Tanah Air.
“Selamat menjalankan Musyawarah Nasional dengan sebaik-baiknya. Semoga nantinya dapat memberikan arah kebijakan olahraga biliar yang akan menelurkan atlet-atlet berprestasi untuk menorehkan prestasi,” ujar Menpora Dito.
Munas PB POBSI 2023 ini salah satu agendanya adalah memilih ketua umum baru untuk periode 2023-2027. Adapun calon tunggalnya adalah petahana Hary Tanoesoedibjo.
“Dengan penyelenggaraan Musyawarah Nasional ini, akan terpilih kepengurusan PB POBSI yang terus lebih baik dan fokus pada pembinaan olahraga biliar dengan penuh kabanggaan dan keyakinan untuk membesarkan olahraga biliar dalam meraih prestasi,” kata Menpora Dito.
Sementara itu, Ketua Umum PB POBSI Hary Tanoesoedibjo menerangkan pihaknya secara rutin telah melangsungkan kompetisi biliar selama kepemimpinannya. Sedikitnya ada 15 kali kejuaraan yang digelar dalam setiap tahun.
Beri Arah Kebijakan Olahraga Biliar Konkret
“Selama beberapa tahun belakangan ini sudah dilakukan kompetisi rutin dan juga peningkatan kualitas wasit dan pelatih,” terangnya.
Disamping itu, Hary bilang biliar Indonesia juga telah mengukir prestasi diajang SEA Games 2023 Kamboja. Mereka mendapatkan medali perunggu diajang pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
“Harapan kita agar bagaimana olahraga biliar kedepannya terus berkembang dan ditingkatkan dengan cara memperbanyak kompetisi baik ditingkat daerah, nasional dan internasional,” jelasnya.
“Kemudian juga saya ingin olahraga biliar bisa lebih populer yaitu dengan cara menggandeng tokoh selebriti. Yang paling dekat akan ada turnamen biliar internasional pada Januari 2024, Indonesia International Open. Tentu POBSI tidak bisa bekerja sendiri, perlu adanya kolaborasi dari semua pihak,” pungkas Hary.
Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis