Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru
Kukuhkan Pengurus SOIna Periode 2023-2027, Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru untuk Olahraga Pemilik Hambatan Intelektual
Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru. Pada tanggal 15 Agustus 2023, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ganinduto, menghadiri acara pelantikan pengurus Serikat Olahraga Intelektual Nasional (SOIna) periode 2023-2027. Acara tersebut bertujuan untuk mengukuhkan pengurus baru SOIna yang akan memimpin organisasi olahraga pemilik hambatan intelektual di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Menpora Dito menyampaikan harapannya bahwa pengurus baru SOIna dapat memberikan gebrakan baru dalam mengembangkan olahraga bagi pemilik hambatan intelektual. Beliau menekankan pentingnya inklusi dan kesetaraan dalam dunia olahraga, di mana semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berkembang.
SOIna, sebagai organisasi yang fokus pada olahraga pemilik hambatan intelektual, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa atlet-atlet dengan hambatan intelektual mendapatkan dukungan dan kesempatan yang mereka butuhkan untuk berprestasi. Dalam hal ini, SOIna perlu terus berinovasi dan menciptakan program-program yang memadukan kebutuhan khusus atlet dengan tujuan akhir mencapai kesetaraan dan inklusi dalam dunia olahraga.
Salah satu gebrakan baru yang diharapkan dari SOIna adalah peningkatan aksesibilitas fasilitas olahraga bagi para atlet dengan hambatan intelektual. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun fasilitas olahraga yang ramah terhadap kebutuhan mereka, seperti aksesibilitas yang mudah, peralatan yang sesuai, dan pelatih yang terlatih dalam mendampingi atlet-atlet tersebut.
Selain itu, SOIna juga diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk mendapatkan dukungan finansial yang memadai. Dukungan finansial ini penting untuk memastikan kelangsungan program-program olahraga pemilik hambatan intelektual dan pengembangan bakat atlet-atlet yang potensial.
Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru
Menpora Dito juga menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap olahraga pemilik hambatan intelektual. Dengan meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap atlet-atlet dengan hambatan intelektual, diharapkan stigma dan diskriminasi terhadap mereka dapat berkurang. SOIna dapat berperan aktif dalam melakukan kampanye dan program-program sosial yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai olahraga pemilik hambatan intelektual.
Di samping itu, SOIna juga perlu memperluas jaringan kerja sama dengan organisasi serupa di tingkat regional dan internasional. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan organisasi-organisasi sejenis, SOIna dapat memperoleh berbagai manfaat seperti pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan peluang kolaborasi dalam mengembangkan olahraga pemilik hambatan intelektual.
Sebagai penutup, pelantikan pengurus SOIna periode 2023-2027 merupakan momen yang penting dalam meneguhkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan olahraga bagi pemilik hambatan intelektual. Dengan dukungan dan kerja sama yang solid, SOIna diharapkan dapat memberikan gebrakan baru dalam menciptakan kesetaraan dan inklusi dalam dunia olahraga untuk semua individu, termasuk mereka yang memiliki hambatan intelektual.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengukuhkan Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (PP-SOIna) masa bakti 2023-2027 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (18/12) siang.
Prosesi pengukuhan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars SOIna. Selanjutnya dibacakan Keputusan Tim Formatur Tentang Penetapan PP SOIna masa bakti 2023-2027.
Setelah itu dilakukan penandatanganan berita acara pengukuhan PP SOIna oleh Menpora Dito dan Ketum SOIna masa bakti 2023-2027 Warsito Ellwein.
Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru
Dalam sambutanya, Menpora Dito mengucapkan terima kasih kepada pengurus SOIna periode 2019-2023 dan mengucapkan selamat kepada pengurus baru periode 2023-2027.
“Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh penguru SOIna untuk masa bakti 2019-2023 yang telah bekerja keras selama lima tahun ini mengabdi untuk negeri,” kata Menpora.
“Dan saya juga ingin mengucapkan selamat kepada seluruh anggota baru yang telah terpilih sebagai pengurus SOIna untuk masa bakti 2023-2027 ini,” tambahnya.
Menpora Dito mengingkatkan kepada pengurus SOIna yang baru untuk masa bakti 2023-2027 agar untuk lima tahun kedepan agar dapat bekerja dengan baik.
“Kepada pengurus SOIna yang baru agar bisa bekerja dengan baik, karena banyak anak-anak yang juga memiliki keterbelakangan hambatan intelektual, termasuk yang mengalami Down Syndrome, berharap banyak atas kinerja pengurus SOIna.
“Saya juga selalu mengingat tilas balik dari awal perjuangan gerakan untuk hambatan intelektual ini merupakan warisan dari Eunice Kennedy Shriver yang telah berjuang dari tahun 1961 untuk perbaikan sikap dan mental seluruh masyarakat terhadap anak anak kita, yang memiliki hambatan
intelektual,” katanya.
Dimana perjuangan tersebut, lanjutnya, menyebar ke seluruh dunia, dan seiring dengan waktu, Indonesia ikut serta mendirikan
SOlna dan bergabung menjadi anggota Special Olympics ke-79 pada tahun 1989. Sehingga kurang lebih sudah 34 tahun berjalannya Solna ini.
Menpora Dito Harap SOIna Beri Gebrakan Baru
“Tentu besar harapan kami, kedepannya seluruh pengurus pusat yang dilantik hari ini, dapat memberikan gebrakan baru dalam mendukung pergerakan Olahraga bagi pemilik hambatan intelektual di Indonesia,” jelasnya.
“Juga dapat menghapuskan seluruh stigma negatif dari masyarakat, dan mendukung penuh dan memberikan edukasi terkait olahraga bagi masyarakat yang mungkin tidak mengerti bagaimana mendukung anak-anak kita yang memiliki Hambatan Intelektual,” sambungnya.
Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis